karena menulis itu menyembuhkan maka MENULISLAH...
Zona Laut Biru
satu-satunya yang aku suka adalah : MENULIS, soal yang lain masih boleh ditawar, tapi MENULIS adalah satu-satunya duniaku yang tak pernah berdusta
Sabtu, 08 September 2012
selamat wisuda, kekasihku
dear X,
sayang, selamat ya atas wisudamu hari ini. aku ikut berbahagia untukmu. aku bahkan ingin meneteskan air mata karena betapa bahagianya aku melihatmu bahagia. sekarang ini baru aku sadar apa artinya bahagia itu. bahagia adalah saat aku melihatmu tersenyum, tertawa dan melihat wajahmu yang sumringah karena luapan bahagiamu. sayang, andai aku boleh memelukmu dan kita luapkan sama-sama rasa bahagia yang membuncah ini.
dari foto-fotomu, aku melihatmu hari ini gagah sekali. kemeja biru dan celana panjang hitam, ditambah dasi yang begitu serasi dengan kemejamu. kamu nampak seperti pangeran kota, dan kamu makin terlihat gagah dengan jubah hitammu. bahagiaku bertambah setingkat lagi menyadari kamu benar-benar seseorang yang pas untukku. ya, PAS, sayang. kamu pas, bukan sempurna, karena kalau kamu sempurna, lalu buat apakah kehadiranku di sisimu, sayang? kamu adalah sebuah ke-pas-an yang akan nampak sempurna bila dipadukan denganku. ya, KITA.
hari ini aku melihatmu begitu bahagia. kamu seolah tak mampu berhenti tersenyum dan tertawa, dan bukan itu saja, sayang, kalau kau tersenyum, bukan hanya bibirmu yang tersenyum, tapi matamu juga, hidungmu juga, pipimu juga. setiap jengkal anatomi tubuhmu tersenyum menyambut hari kelulusanmu. aku benar-benar menikmatimu yang bahagia. kalau saja senyummu bisa dibingkai, aku mau ambil seluruhnya, aku bingkai dan pajang di kamar tidurku, supaya setiap aku resah, aku boleh melihatnya, bahagiamu akan menular kepadaku setelahnya.
aku ucapkan selamat untukmu, sayang. selamat telah menyelesaikan satu lagi babak dalam episode hidupmu. congratulation, sayang. sekarang kamu sudah jadi sarjana. sudah dapat gelar seperti yang kamu mau.
terima kasih telah menyertakan aku jadi bagian dari kepingan-kepingan perjuanganmu. adalah sebuah kebahagiaan menemanimu dalam setiap langkahmu. waktu kau kuliah, menyelesaikan skripsi sampai sidang skripsi yang katamu sangat mendebarkan. hari itu aku ikut-ikut gelisah memikirkanmu. apa ujian skripsi itu sama menyeramkannya dengan ujian pasien, sayang?
tapi hari ini, lupakan soal kesusahan-kesusahan kemarin. bahagia saja, sayang. tersenyum. tertawa. nikmati hari ini dengan caramu.
sayang, walaupun kamu tidak jadi seperti yang kamu impikan sejak kita masih duduk di sekolah menengah, tapi aku percaya kamu tetap bahagia. mungkin memang bukan di angkasa sana tempat kau akan mengabdi. di sini, di dekatku saja, sayang, supaya aku tak akan terlalu risau. kau bayangkan saja, kalau kau jadi penerbang, aku pasti akan jadi yang paling gelisah setiap kali kau akan membelah angkasa. ingat waktu kita sama-sama mendengarkan lagu "leavin on a jet plane", lagu yang juga masih sering aku dengar hingga saat ini dan lagu itu selalu mengingatkanku pada semua mimpi-mimpi kecil kita.
sayang, setelah ini babak baru dimulai. aku berdoa untukmu selalu, semoga kamu cepat mendapat pekerjaan seperti yang kamu inginkan. katamu, supaya bisa cepat terima gaji, menabung dan nanti kita pergi ke Pantai Lovina.
aku masih ingat betul mimpi-mimpimu, tentang menikmati laut Lovina dengan lumba-lumba yang akan menyambutmu dengan senang, lalu menikmati sunset di Kuta yang begitu memukau. kita akan menonton orang-orang berselancar di tengah laut dan kita akan menikmati aroma laut yang kental di negeri seribu pura.
tapi sayang, kalau ternyata kau harus melewati proses yang lebih panjang, janganlah takut sayang, kau harus tetap berjuang. untuk setiap jengkal mimpi-mimpimu. kau harus bersabar dan tak boleh putus asa.
dan ini saja yang aku janjikan di hari kelulusanmu, aku akan selalu ada di belakangmu, melindungi bayanganmu. aku tak pernah jauh. kau seharusnya sudah tahu kemana kau harus kembali saat lelah menyergap. aku tak pernah sekali-sekali meninggalkanmu.
aku akan tetap bersamamu, sampai kau mampu berjalan sendiri, atau sampai waktunya kau yang tentukan, bahwa sudah ada yang lain yang melindungimu lebih intim. dan saat itu, sayangku, aku akan meninggalkanmu dengan tetap bahagia..
Tulisannya menghadirkan airmata.
BalasHapus