karena menulis itu menyembuhkan maka MENULISLAH...
Zona Laut Biru
satu-satunya yang aku suka adalah : MENULIS, soal yang lain masih boleh ditawar, tapi MENULIS adalah satu-satunya duniaku yang tak pernah berdusta
Jumat, 21 September 2012
aku ingin segera ulang tahun
saya ingin sekali segera ulang tahun. saya berharap lima belas november akan datang setahun dua kali. nggak tahu juga bagaimana caranya, tapi saya ingin sekali jadi demikian.
sembilan bulan yang lalu, dokter bilang obat yang lagi saya pakai sekarang ini harus masuk ke tubuh saya sampai saya berusia tiga puluh dua tahun. ya tiga puluh dua tahun. usia saya sekarang? belum lagi dua puluh empat tahun. jadi, masih ada sekitar delapan tahun lebih lagi saya harus terus-terusan pakai obat ini. lama ya... nah karena itu saya ingin segera ulang tahun lagi, lagi dan lagi.
obatnya hanya satu macam. simpel. cuma disuntik im (intra muskular) setiap kurang lebih dua sampai tiga minggu sekali. tapi yang membuat saya merasa begitu menderita dengan obat ini, rasa sakitnya yang bukan main. nah, baiklah coba saya ceritakan satu per satu ya, cerita yang biasanya hanya saya bawa sendiri di dalam hati. cerita yang biasanya saya simpan sendiri dan saya bawa cuma dalam tidur saya sendiri. tapi sekarang, baiklah, saya ceritakan sedikit.
nama obatnya kita rahasiakan saja ya. bentuknya serbuk berwarna putih. untuk bisa disuntikkan, obat ini harus dipolos dengan aquabidest (campuran air khusus untuk menyuntik) sebanyak kurang lebih tujuh cc. pernah lihat spuit yang untuk sepuluh cc? nah spuit itu yang digunakan untuk menyuntik saya setiap dua minggu sekali. tahu perasaan saya waktu pertama kali melihatnya? saya mau pingsan rasanya. lihat spuit yang tiga cc saja sudah ciut nyali saya, ini sepuluh cc!
kalau sudah dioplos dan ada dalam spuit sepuluh cc itu, obatnya jadi mirip propofol. tau propofol? kalau orang medis pasti tahu. itu obat muscle relaxant yang biasanya digunakan di ruang operasi. persis begitu bentuk dan warnanya. putih susu.
sebuah penyiksaan tentu kalau jarum yang digunakan jarum yang menempel pada spuit tersebut, jadi dengan penuh kemurahan hati, dokter saya menggantinya dengan yang lebih kecil ukurannya. jarum dua puluh tiga atau kadang jarum dua puluh satu. sulit menjelaskan sebesar apa, tapi setidaknya tidak sebesar yang ukuran sepuluh cc itu.
masalah pertama, tidak selalu obat itu berhasil disuntikkan hanya dengan satu kali tusuk. rekor terbanyak? lima kali. boleh dibayangkan? lima kali ditusuk dengan jarum im. terasa lucu kadang buat saya, harusnya menyuntik im itu kan mudah, tapi kenyataannya, mungkin ini obat bukan sembarang obat. dokter bilang obatnya tidak bisa masuk.
masalah kedua, nyeri saat obat itu masuk ke dalam tubuh luar biasa sakitnya. dulu, waktu dokter pertama kali bilang "obat ini akan nyeri" saya masih tak begitu percaya, sesakit apa sih? tapi begitu merasakan sakitnya, air mata saya tak pernah tak jatuh. sakit bukan main. saya nggak tahulah bagaimana harus menggambarkannya. pokoknya sakit sekali. dan tujuh cc itu banyak loh. tak jarang saya sampai harus bilang "sudah dok, sakit sekali.." saking memang sakit sekali.
masalah ketiga, sakit setelah disuntik itu nggak hanya lima menit lalu hilang. sakitnya masih akan bertahan terus sampai seharian. rasanya nyut-nyutan. panas. ya pokoknya begitulah.
masalah keempat, kalau salah lokasi menyuntik, maka saya akan mengalami yang terburuk. akan ada dua hari saya kesulitan berjalan karena ischialgia. itu seperti nyeri yang terasa dari bagian pinggang sampai ke kaki. berjalan adalah sebuah perjuangan buat saya. kadang malah berjalan saja sampai meneteskan air mata. saking sakitnya. belum lagi kalau udema setempat. merah dan luar biasa terasa panasnya. dan... orang lain takkan pernah mengerti betapa luar biasanya sakit itu. they wouldn't understand bagaimana ceritanya disuntik sampai jadi sakit saat berjalan. only God knows.
kadang saya ingin marah, ingin protes, tapi kepada siapa? buat apa? dan kenapa harus marah? semua hal ada resikonya. semua hal ada resiko terburuknya. saya harus terima. dengan lapang hati. dengan sabar. dengan ikhlas. kadang sih, saya cuma ingin ditemani aja, tapi kayaknya permintaan seperti itu terdengar manja buat seseorang berusia dua puluh tiga tahun, bukan?
makanya saya mau segera ulang tahun. saya ingin semua ini segera berakhir...itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar