karena menulis itu menyembuhkan maka MENULISLAH...
Zona Laut Biru
satu-satunya yang aku suka adalah : MENULIS, soal yang lain masih boleh ditawar, tapi MENULIS adalah satu-satunya duniaku yang tak pernah berdusta
Kamis, 27 Desember 2012
261212 dinas malam perdana
Seperti janjiku tanggal 24 Desember yang lalu pada Mas Wayan, Mas Andre dan Kak Siwi, malam ini aku datang untuk ikutan jaga malam. Aku lagi libur sebenarnya, tapi agak malas juga mau balik ke Bekasi. Banyak alasanku kenapa tak ingin pulang, tapi ya sudahlah, lupakan soal kenapa aku tak ingin pulang padahal aku libur panjang dari tanggal 23 Desember sampai tanggal 3 Januari nanti.
Kedatanganku ke IGD malam itu membuat dokter jaga dan beberapa kakak perawat terkejut. kalau Mas Andre dan Mas Wayan dan Kak Siwi tentu sudah tidak terkejut, karena memang aku janjian dengan mereka bertiga.Tapi sepertinya kakak-kakak IGD sudah hafal, aku ini senang sekali di IGD, kayaknya gak ada satu haripun aku melewatkan sekedar main atau bantu-bantu sejenak di IGD walaupun bukan jadwalnya aku jaga.
dr Ken yang bertugas jaga malam ketawa tidak percaya kalau aku bakalan ikutan jaga malam. sampai ditanya berkali-kali apa betul aku mau jaga malam. Aku jadi bingung sendiri. he he he.
Susunan personil igd malam itu : dr Ken, Mas Dibyo, Mas Wawan, Mas Andre, Mas Wayan, Kak Siwi dan aku. Rame juga ya..tapi makin rame kan makin seru.
Pasien yang datang tadi malam lumayan juga jumlahnya. Kantukku hilang karena pasien masih saja berdatangan. Aku bantu-bantu apa yang aku bisa.
Belakangan ada pasien dengan riwayat kejang datang. Saking seriusnya aku menganamnesis orang yang mengantarkannya, aku sampai tak terlalu memperhatikan siapa yang aku ajak bicara. Tiba-tiba saja baru aku ingat, rasanya koq aku pernah lihat mas yang lagi aku ajak bicara ini. Spontan saja aku bilang "Eh, mas.. kayaknya pernah ketemu, di mana ya mas?"
Si Mas malah memandangku dengan tatapan datar sambil bilang, "Nggak, belum pernah ketemu. Mbaknya salah orang kali."
Asli, malu banget. aku sampai mikir dalam hati, gila kepedean banget sih gue ini. Tapi belakangan aku pikir, aku rasanya pernah lihat mas ini. Tapi karena tadi sudah terlanjur malu, aku nggak berani nanya lagi. Bahkan anamnesis lanjutan saja aku nggak berani sambil natap matanya. Masih malu.
Tapi koq ya hatiku bilang ini orang karyawan rumah sakit, jadi aku pertaruhkan sekali lagi rasa maluku. aku bilang ke mas itu, "Mas, mas kerja di sini kan ya?" dan si mas memberikan jawaban yang membuatku langsung merasa wajahku memerah karena malu, "Nggak koq, saya biasanya jualan sayur di pasar.." habis itu aku jawab, "Tapi koq mirip banget ya sama karyawan di sini.." tapi kalimat itu aku ucapkan sudah dengan perasaan malu banget. Buru-buru aku tinggalkan si mas dan melapor pada dokter jaga.
Saat sedang menulis status pasien baru, bahuku di tepuk, sama si mas yang tadi ngakunya jualan sayur di pasar itu, si mas bilang "Mbak, masa nggak ingat saya sih? saya kan tugas di Seroja.." Nah kan!!! haseemmm...langsung aku tinju lengan si mas. Apa aku bilang tadi, aku kenal koq mas ini, cuma agak-agak lupa, maklum, kan jarang berkunjung ke ruang Seroja lagi. Si mas masih tertawa-tawa dengan sikapku, "Ihh...mas jahat banget.." kataku. "Kamu percaya beneran toh?" Aku jawab, "Ya iyalah mas, makanya tadi aku malu banget. Dasar mas tukang sayur." kataku sembari sekali lagi meninju lengannya. Aku ketawa sendiri setelahnya kalau ingat kejadian itu. Antara merasa malu, bodoh dan polos banget.
Semua di IGD sedang sibuk, padahal jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Pasien kejangku muntah, jadi aku dan dr Ken buru-buru memindahkannya ke ruang resusitasi dan dr Ken melakukan suction. sedang di-suction, si pasien menggigit selang suction, terpaksa aku dan dr Ken kerja keras untuk melepaskan selang suction itu dari gigitan si bapak, dan sebuah hadiah tengah malam buatku: waktu selangnya berhasil dicabut, wajahku terpercik muntahannya. duhhh...
dr Ken langsung tertawa sambil mengutarakan maaf. Aku diperkenankan meninggalkannya buat cuci muka dulu.
Waktu berangkat dinas kan aku pakai bedak, jadi kalau aku hanya bersihkan yang ada percikan muntahnya, bisa-bisa wajahku malah belepotan, terpaksa aku sekalian cuci muka. Menghapus semua polesan make up tipis di wajahku. setelah wajahku bersih baru aku kembali bertugas.
Sebagai satu-satunya tenaga medis perempuan malam tadi, aku kebagian "mengurus" pasien yang perempuan apabila butuh EKG atau mamasukkan obat suppositori. Aku juga sempat memasang kateter untuk seorang pasien perempuan dengan penurunan kesadaran. Ya pokoknya malam itu, apa yang bisa aku kerjakan, aku kerjakanlah.
Belakangan mas wayan pergi merujuk pasien ke RSU Abdul Muluk, jadi susunan personil berkurang satu.
Jam setengah satu Ka Siwi sudah mengajak tidur, tapi aku belum ingin tidur, takutnya kebablasan. aku kalau sudah capek kan kalau tidur suka nggak bisa dibangunin, jadi mendingan aku tetap di depan lah, lagian Mas Wawan, Mas Dibyo dan Mas Andre juga masih duduk-duduk ngobrol.
Jam dua dini hari akhirnya Mas Wawan dan Mas Dibyo ke belakang duluan, sementara aku di depan dengan Mas Andre dan Mas Wayan yang sudah kembali dari merujuk pasien. Mas Andre bobo manis jadi aku ngobrol-ngobrol dengan mas wayan. serunya, mas wayan pernah pendidikan di RS Imanuel juga, jadi kita cerita-cerita deh tentang Imanuel.
Belakangan Mas Wayan sudah mengajakku "razia". Razia di IGD ini ya artinya razia makanan di dapur. he he. Aku dan Mas Wayan ke dapur dan makan apa saja yang bisa di makan. Kebetulan kan aku biasanya simpan persediaan makanan di kulkas IGD. Aku makan rainbow cake sementara Mas Wayan makan mie goreng. Selesai kami me-"razia" dapur baru kami balik lagi ke meja depan.
Jam empat subuh datang dua pasien lagi, aku bantu-bantu dulu bareng Mas Wayan dan Mas Wawan. Mas Andre sudah gantian istirahat di belakang, sementara Mas Dibyo memang sudah pindah ke depan sih, tapi tetap aja melanjutkan bobo manisnya, jadi aku sama Mas Wayan yang kerja.
Dokter Ken sudah kasih izin aku buat istirahat, aku bilang aku takut tidurnya keterusan, kata dokter Ken nggak apa-apa, jadi akhirnya jam 4.30 aku pergi bobo manis di kamar jaga bareng Mas Andre dan Mas Wayan.
Benar saja, aku tidur dengan pulasnya. Aku nggak tahu kalau Mas Andre dan Mas Wayan sudah bangun duluan. Aku baru bangun waktu Mas Agus yang dinas pagi masuk ke ruangan dan nggak sengaja mengagetkanku waktu menyalakan lampu. Sempat terjadi kehebohan sejenak mengetahui aku tidur di sana, mereka pikir aku sakit, karena dulu kan sempat waktu aku sakit aku juga bobo manis di kamar jaga perawat..ha ha..padahal kali ini aku ikutan dinas malam :)
Dengan wajah yang masih ngantuk, aku jalan ke ruang depan yang langsung disambut dengan ketawanya Mas Dibyo, Mas Andre dan Mas Wawan. Langsung aku protes, "Ihh Mas Andre jahat banget, udah bangun duluan nggak bangunin aku.." Mas Andre tertawa, "Katanya Mas Dibyo jangan dibangunin dulu.." Haissshhh Mas Dibyo nih yaaa...masih disambung ketawa jahatnya Mas Dibyo, "Udah bangun? ha ha ha katanya mau tidur sampai siang.." ihhh Mas Dibyo jahaattt +.+ kan aku malu sama yang dinas pagi. Mas Andre masih menambahi, "Katanya mau bangun jam sembilan? Tadinya mau aku biarin aja tidur terus, nanti jam sembilan aku sms dari rumah bangunin kamu.." hasyeeemmm....
Nyawaku masih setengah di ruang depan karena memang masih ngantuk banget. Selesai kakak2ku aplusan, Aku bereskan tas dan kita pulang sama-sama.
Senang banget jaga malam perdana ini. biasanya kan hanya merasakan jaga pagi atau jaga sore, kali ini bisa ikutan jaga malam terasa begitu berbeda. aku masih ingin ikutan jaga malam lagi... yukkk jaga lagi. Oh iya, makasih ya dr Ken, mas Dibyo, Mas Wawan, Mas Andre, Mas Wayan dan Kak Siwi :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar