Powered By Blogger

Zona Laut Biru

satu-satunya yang aku suka adalah : MENULIS, soal yang lain masih boleh ditawar, tapi MENULIS adalah satu-satunya duniaku yang tak pernah berdusta

Minggu, 30 Desember 2012

be your secret admirer

dan aku senang menatapmu lama-lama dari tempatku bekerja, atau sekedar "melarikan diri" sejenak, sebab tau kau ada di sana. senyummu, tawamu, semua jadi spesial sejak pertama kali aku kembali menginjakkan kaki di kota kecil ini.

 

ribuan doa aku panjatkan, supaya aku masih boleh menemuimu lagi, di kota kecil, di rumah sakit kecil dan ditengah persahabatan kecil diantara kita. aku bersyukur setelah kesempatan itu datang kembali. aku tak sabar ingin melihatmu lagi. apa kabarmu? akankah kau terkejut melihatku kembali? apa kita akan bercanda lagi seperti dulu? 

 

aku harus bersabar menunggu sampai pada waktunya, di tengah jutaan kekhawatiran yang sudah menerkamku sejak aku ada di tempat kita pertama kali bertemu. kau di mana? sudah berhari-hari dan aku masih belum dapat menikmati senyummu lagi. kau ada di mana?

 

ketika akhirnya aku menemuimu lagi, senyummu menjadi pembukanya. lambaian tangan tanda kau belum melupakanku menjadi penawar rindu yang begitu mujarab. habis sudah penantian begitu lama. senang melihatmu lagi, bercanda dan saling bertukar cerita. 

 

 

 

semua orang mempertanyakannya, soal mengapa ada sebuah benang yang terkait antara aku dan kau, yang aku sendiri tak mengerti darimana awalnya mengapa kita berkawan, mengapa ada hal yang membuat kita selalu ceria saat bertukar cerita..


tapi, diantara setiap hal yang aku rindukan, aku tahu jutaan batas yang tak mampu aku lampaui. bisa menemuimu, bisa bercerita denganmu, sudah menjadi penawar rinduku, sudah menjadi bagian membahagiakan walaupun tidak setiap hari. bila pagi kita bertemu, aku bahagia mengawali hari dengan senyummu. bila malam kita baru berjumpa, aku senang membawa senyummu dalam mimpiku...

 

 


tak lama lagi aku harus kembali meninggalkanmu. di sini. di kota kecil ini. di rumah sakit kecil ini. di ruangmu yang sempit ini. dan aku tahu, kalau suatu hari aku kembali, semua takkan lagi sama...

 

 

Kamis, 27 Desember 2012

261212 dinas malam perdana

Seperti janjiku tanggal 24 Desember yang lalu pada Mas Wayan, Mas Andre dan Kak Siwi, malam ini aku datang untuk ikutan jaga malam. Aku lagi libur sebenarnya, tapi agak malas juga mau balik ke Bekasi. Banyak alasanku kenapa tak ingin pulang, tapi ya sudahlah, lupakan soal kenapa aku tak ingin pulang padahal aku libur panjang dari tanggal 23 Desember sampai tanggal 3 Januari nanti.

 

Kedatanganku ke IGD malam itu membuat dokter jaga dan beberapa kakak perawat terkejut. kalau Mas Andre dan Mas Wayan dan Kak Siwi tentu sudah tidak terkejut, karena memang aku janjian dengan mereka bertiga.Tapi sepertinya kakak-kakak IGD sudah hafal, aku ini senang sekali di IGD, kayaknya gak ada satu haripun aku melewatkan sekedar main atau bantu-bantu sejenak di IGD walaupun bukan jadwalnya aku jaga.

 

dr Ken yang bertugas jaga malam ketawa tidak percaya kalau aku bakalan ikutan jaga malam. sampai ditanya berkali-kali apa betul aku mau jaga malam. Aku jadi bingung sendiri. he he he. 

 

Susunan personil igd malam itu : dr Ken, Mas Dibyo, Mas Wawan, Mas Andre, Mas Wayan, Kak Siwi dan aku. Rame juga ya..tapi makin rame kan makin seru.

 

Pasien yang datang tadi malam lumayan juga jumlahnya. Kantukku hilang karena pasien masih saja berdatangan. Aku bantu-bantu apa yang aku bisa. 

 

Belakangan ada pasien dengan riwayat kejang datang. Saking seriusnya aku menganamnesis orang yang mengantarkannya, aku sampai tak terlalu memperhatikan siapa yang aku ajak bicara. Tiba-tiba saja baru aku ingat, rasanya koq aku pernah lihat mas yang lagi aku ajak bicara ini. Spontan saja aku bilang "Eh, mas.. kayaknya pernah ketemu, di mana ya mas?"

 

Si Mas malah memandangku dengan tatapan datar sambil bilang, "Nggak, belum pernah ketemu. Mbaknya salah orang kali."

 

Asli, malu banget. aku sampai mikir dalam hati, gila kepedean banget sih gue ini. Tapi belakangan aku pikir, aku rasanya pernah lihat mas ini. Tapi karena tadi sudah terlanjur malu, aku nggak berani nanya lagi. Bahkan anamnesis lanjutan saja aku nggak berani sambil natap matanya. Masih malu.

 

Tapi koq ya hatiku bilang ini orang karyawan rumah sakit, jadi aku pertaruhkan sekali lagi rasa maluku. aku bilang ke mas itu, "Mas, mas kerja di sini kan ya?" dan si mas memberikan jawaban yang membuatku langsung merasa wajahku memerah karena malu, "Nggak koq, saya biasanya jualan sayur di pasar.." habis itu aku jawab, "Tapi koq mirip banget ya sama karyawan di sini.." tapi kalimat itu aku ucapkan sudah dengan perasaan malu banget. Buru-buru aku tinggalkan si mas dan melapor pada dokter jaga. 

 

Saat sedang menulis status pasien baru, bahuku di tepuk, sama si mas yang tadi ngakunya jualan sayur di pasar itu, si mas bilang "Mbak, masa nggak ingat saya sih? saya kan tugas di Seroja.." Nah kan!!! haseemmm...langsung aku tinju lengan si mas. Apa aku bilang tadi, aku kenal koq mas ini, cuma agak-agak lupa, maklum, kan jarang berkunjung ke ruang Seroja lagi. Si mas masih tertawa-tawa dengan sikapku, "Ihh...mas jahat banget.." kataku. "Kamu percaya beneran toh?" Aku jawab, "Ya iyalah mas, makanya tadi aku malu banget. Dasar mas tukang sayur." kataku sembari sekali lagi meninju lengannya. Aku ketawa sendiri setelahnya kalau ingat kejadian itu. Antara merasa malu, bodoh dan polos banget. 

 

Semua di IGD sedang sibuk, padahal jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Pasien kejangku muntah, jadi aku dan dr Ken buru-buru memindahkannya ke ruang resusitasi dan dr Ken melakukan suction. sedang di-suction, si pasien menggigit selang suction, terpaksa aku dan dr Ken kerja keras untuk melepaskan selang suction itu dari gigitan si bapak, dan sebuah hadiah tengah malam buatku: waktu selangnya berhasil dicabut, wajahku terpercik muntahannya. duhhh... 

 

dr Ken langsung tertawa sambil mengutarakan maaf. Aku diperkenankan meninggalkannya buat cuci muka dulu. 

 

Waktu berangkat dinas kan aku pakai bedak, jadi kalau aku hanya bersihkan yang ada percikan muntahnya, bisa-bisa wajahku malah belepotan, terpaksa aku sekalian cuci muka. Menghapus semua polesan make up tipis di wajahku. setelah wajahku bersih baru aku kembali bertugas. 

 

Sebagai satu-satunya tenaga medis perempuan malam tadi, aku kebagian "mengurus" pasien yang perempuan apabila butuh EKG atau mamasukkan obat suppositori. Aku juga sempat memasang kateter untuk seorang pasien perempuan dengan penurunan kesadaran. Ya pokoknya malam itu, apa yang bisa aku kerjakan, aku kerjakanlah. 

 

Belakangan mas wayan pergi merujuk pasien ke RSU Abdul Muluk, jadi susunan personil berkurang satu. 

 

Jam setengah satu Ka Siwi sudah mengajak tidur, tapi aku belum ingin tidur, takutnya kebablasan. aku kalau sudah capek kan kalau tidur suka nggak bisa dibangunin, jadi mendingan aku tetap di depan lah, lagian Mas Wawan, Mas Dibyo dan Mas Andre juga masih duduk-duduk ngobrol. 

 

Jam dua dini hari akhirnya Mas Wawan dan Mas Dibyo ke belakang duluan, sementara aku di depan dengan Mas Andre dan Mas Wayan yang sudah kembali dari merujuk pasien. Mas Andre bobo manis jadi aku ngobrol-ngobrol dengan mas wayan. serunya, mas wayan pernah pendidikan di RS Imanuel juga, jadi kita cerita-cerita deh tentang Imanuel. 

 

Belakangan Mas Wayan sudah mengajakku "razia". Razia di IGD ini ya artinya razia makanan di dapur. he he. Aku dan Mas Wayan ke dapur dan makan apa saja yang bisa di makan. Kebetulan kan aku biasanya simpan persediaan makanan di kulkas IGD. Aku makan rainbow cake sementara Mas Wayan makan mie goreng. Selesai kami me-"razia" dapur baru kami balik lagi ke meja depan.

 

Jam empat subuh datang dua pasien lagi, aku bantu-bantu dulu bareng Mas Wayan dan Mas Wawan. Mas Andre sudah gantian istirahat di belakang, sementara Mas Dibyo memang sudah pindah ke depan sih, tapi tetap aja melanjutkan bobo manisnya, jadi aku sama Mas Wayan yang kerja. 

 

Dokter Ken sudah kasih izin aku buat istirahat, aku bilang aku takut tidurnya keterusan, kata dokter Ken nggak apa-apa, jadi akhirnya jam 4.30 aku pergi bobo manis di kamar jaga bareng Mas Andre dan Mas Wayan. 

 

Benar saja, aku tidur dengan pulasnya. Aku nggak tahu kalau Mas Andre dan Mas Wayan sudah bangun duluan. Aku baru bangun waktu Mas Agus yang dinas pagi masuk ke ruangan dan nggak sengaja mengagetkanku waktu menyalakan lampu. Sempat terjadi kehebohan sejenak mengetahui aku tidur di sana, mereka pikir aku sakit, karena dulu kan sempat waktu aku sakit aku juga bobo manis di kamar jaga perawat..ha ha..padahal kali ini aku ikutan dinas malam :)

 

Dengan wajah yang masih ngantuk, aku jalan ke ruang depan yang langsung disambut dengan ketawanya Mas Dibyo, Mas Andre dan Mas Wawan. Langsung aku protes, "Ihh Mas Andre jahat banget, udah bangun duluan nggak bangunin aku.." Mas Andre tertawa, "Katanya Mas Dibyo jangan dibangunin dulu.." Haissshhh Mas Dibyo nih yaaa...masih disambung ketawa jahatnya Mas Dibyo, "Udah bangun? ha ha ha katanya mau tidur sampai siang.." ihhh Mas Dibyo jahaattt +.+ kan aku malu sama yang dinas pagi. Mas Andre masih menambahi, "Katanya mau bangun jam sembilan? Tadinya mau aku biarin aja tidur terus, nanti jam sembilan aku sms dari rumah bangunin kamu.." hasyeeemmm....

 

Nyawaku masih setengah di ruang depan karena memang masih ngantuk banget. Selesai kakak2ku aplusan, Aku bereskan tas dan kita pulang sama-sama.

 

Senang banget jaga malam perdana ini. biasanya kan hanya merasakan jaga pagi atau jaga sore, kali ini bisa ikutan jaga malam terasa begitu berbeda. aku masih ingin ikutan jaga malam lagi... yukkk jaga lagi. Oh iya, makasih ya dr Ken, mas Dibyo, Mas Wawan, Mas Andre, Mas Wayan dan Kak Siwi :D

Selasa, 25 Desember 2012

opname hari 1 -RSMW-

02 desember 2012

 

setelah dua hari sendirian di kost, minggu pagi ini akhirnya aku diantar ke IGD tempat aku bertugas sebagai koasisten anak. jujur, sebenarnya malu banget mau ke IGD. pasti deh diketawain, pasti deh diledekin. tapi mau nggak mau harus ke IGD. semalam tadi sudah nggak bisa makan dan minum lagi karena muntah-muntah terus. sudah nggak diisi makanan pun, aku masih muntah-muntah. benar-benar lemas rasanya. kalau yang lain berpikir ke arah Hepatitis akut, aku tidak. Dibandingkan dengan Hepatitis, aku jauh lebih takut kalau penyakitku kambuh. Dengan latar belakang sudah memberhentikan terapi tiga bulan lebih dan sekarangpun tidak bisa masuk antibiotik oral, aku khawatir kalau ini ada hubungannya dengan sakitku (yang seharusnya diprofilaksis itu)

 

benar saja, sampai di IGD sudah disambut ketawanya mas Yoga, mas andre. duh...malu banget. mau rasanya pulang. atau, kalau ada pilihan lain, pasti aku pilih ke rumah sakit lain aja. serius, malu banget. masa biasanya jadi koass sekarang jadi pasien. walaupun ini bukan pertama kalinya aku harus masuk IGD sebagai pasien (dulu saat stase di RS Rajawali, Bandung pernah opname juga). Di sini, malunya itu lebih-lebih deh. Sedih tau, biasanya bisa kerja di sini koq malah sekarang jadi pasiennya.

 

pagi itu dr pina masih bertugas di IGD. aku disuruh cek lab dulu. lumayan juga rasanya ya kalau ditusuk jarum di saat badan lagi lemas banget. kayaknya seratus kali lebih sakit dari biasanya, padahal kan biasanya memang aku sering suntik iv, tapi koq ini berasa jauh lebih sakit.

 

waktu ke IGD aku tidak berpikir sama sekali kalau harus opname. aku hanya berpikir dapat suntikan ondancentron, pantoprazole, lalu pulang dengan obat minum saja. ternyata aku disarankan untuk opname saja. aku mencoba menawar, maksudku, observasi saja di IGD sampai sore setelah itu pulang. tapi akhirnya sih opname juga. 

 

abang hendra yang pertama kali pasangkan infus dan skin test untuk ceftriaxone yang akan masuk. aduh, aku males banget deh sama skin test ini. perihnya itu loh. itu juga sih tadinya alasan aku nggak mau opname. aku takut harus skin test kalau masuk antibiotik, apalagi leukosit ku yang menunjukkan angka 18.500, duhhh..jangan-jangan benar yang aku pikirkan soal sakitku yang kambuh itu.

 

pasang infus kelar, narfoz sudah masuk, tapi begitu masuk omeprazole injeksi, infusnya bengkak. ya Tuhan, ini bencana lagi. paling malas kan harus ditusuk berkali-kali. karena memang flebitis, akhirnya infus di tangan kananku di aff dan mas yos yang akhirnya pasang infus di tangan kiriku. untung sekali tusuk saja :) 

 

dari pagi aku di IGD, sempat ditemani dua kawanku tapi belakangan mereka pulang. diledekin melulu sama kak tere, kak iges. duh, malu banget tau :(

 

paling malu itu waktu pergantian jam dinas terus perawatnya sedang aplusan. duh, aku sampai nutupin wajahku pakai selimut. tega banget deh mas yos ini. pas di tempatku mas yos bilang "ini mbak morin dengan febris dan vomitus..lagi tunggu kamar, oh ya nanti dietnya mie ayam sama pempek favorit.." dasar mas yos! malah mas made ketawa-ketawa lagi. ihhh...kalo aku lagi gak sakit, sudah aku cubitin satu-satu :p 

 

di IGD ternyata susah ya buat tidur. rame banget igd sore itu. sedih rasanya ada di IGD jadi pasien, padahal lagi rame. maunya ikutan bantuin kakak2ku di IGD. tapi ya sudah, terlalu memforsir diri kayaknya, makanya sampai sakit begini. belakangan mas made masih tolong boluskan novalgin untukku karena nyeri dadanya kambuh. 

 

sorenya, dr pina datang lagi bawakan makanan dan susu. duh, baiknya. aku kira tadinya dr pina cuma mampir, nggak taunya sengaja datang karena katanya pasti aku nggak ada yang ngurus. jadi terharu :)

 

sore itu akhirnya aku masuk ruang anggrek dulu. dr pina yang nganter pula. aduh, asli malu banget sebenarnya. malah jadi tambah pingin pulang. 

 

rasanya pingin cepat besok, pingin pulang dan tugas lagi seperti biasa. nggak mau sakit begini lagi. malu nya itu loh nggak nanggung-nanggung.