karena menulis itu menyembuhkan maka MENULISLAH...
Zona Laut Biru
satu-satunya yang aku suka adalah : MENULIS, soal yang lain masih boleh ditawar, tapi MENULIS adalah satu-satunya duniaku yang tak pernah berdusta
Kamis, 29 November 2012
tiap kepingan kecil
sudah dari sananya, aku ini seseorang yang senang mengingat kebaikan hati orang lain, namun nilai negatifnya, aku juga bukan seseorang yang mudah melupakan bila ada orang yang pernah menyakiti hatiku. aku terlalu punya banyak kapasitas di dalam lobus-lobus otakku.
malam ini aku jaga sore lagi. jaga sore ini sedikit diwarnai rasa kesalku, tapi tak lah terlalu masalah, sebab aku memang suka jaga di IGD. aku tak peduli lagi soal adil atau tidak adil. terserah mereka yang mengatur jadwal. semakin banyak kesempatanku jaga di IGD, semakin aku punya banyak kesempatan menghibur diriku dengan segala jenis canda dan tawa yang ada di sana, seperti yang mas Y selalu bilang, "di sini tempat kalau kamu lagi badmood, karena kamu bisa ketawa-ketawa lagi, lupa sama semua rasa kesalmu." YEY! benar banget.
sore ini jaga dengan kak T, kak Y, mas Y, mas A dan kak E. dari awal datang, sudah senang saja bawaannya. kerja dengan kakak-kakak IGD ini memang selalu mengasyikan. aku sudah datang jam 16.20 di IGD, lagian bosan juga di kost. lebih seru jaga bareng. lagipula, susunan personil sore ini sangat mengasyikan.
aku banyak ikuta mas A, baik menginfus atau tindakan lainnya. aku senang saja. masih ingat kan mottoku di IGD? aku takkan duduk kalau masih ada kakak2 perawatku yang bekerja. aku di sini bertugas mengikuti mereka. belajar dari mereka. itu gunanya di IGD kan?
sore ini pasien tak terlalu ramai. sesekali kami bercanda, bertukar cerita atau seperti biasa, saling ngegombal ria. aku perhatikan, memang hanya aku inilah koass yang hiperaktif di IGD RS satu ini. tapi, masa bodo amat. aku memang suka di sini.
jam tujuh malam, mas A memanggilku makan. katanya ada mie goreng. serius, aku pikir mie goreng dalam jumlah banyak, yang bisa dimakan sama-sama. setelah ke dapur, ternyata sebungkus mie instan yang hanya diseduh air panas. aku terbahak-bahak mengetahuinya. tapi toh aku makan juga. aku jujur saja tidak lapar, tapi sekedar ingin seru-seruan aja. rasa mie instan itu lumayan. aku menyukainya karena pakai bumbu ketulusan. makan sepiring berdua sambil cerita-cerita sungguh membuat aku makin terhibur.
malam itu aku dapat kesempatan mencoba pasang infus. tau kan bagaimana sulitnya memasang infus di rumah sakit ini? tapi aku boleh dapat kesempatan ini. senang rasanya. aku sangat berterima kasih pada kakak-kakakku.
setelah makan aku sempat membantu mas A untuk memasukan obat supp untuk seorang ibu yang datang dengan kesakitan. ada dua obat supp itu, tapi kata dokter satu saja yang dimasukkan. aku ingat obat tersebut sudah aku kembalikan pada mas A.
menjelang akhir jam jaga, kami masih sempat bercanda dan bersenda gurau. tertawa-tawa sampai rasanya perutku kram. mas Y, mas A dan kak T, semuanya menjadi kawan bercanda yang paling mengasyikan.
malam harinya saat aku sudah di kost, aku menemukan sebuah obat supp di saku snelliku. aku heran. apa iya tadi aku lupa mengembalikan obatnya? tapi seingatku, aku tak mengambil yang sisa satunya. Mas A yang pegang obat sisanya. jadi kemungkinan besar kalau obat itu ada di saku snelli-ku, maka Mas A lah yang meletakkannya tanpa sepengetahuanku. ah, baiknya mas nya aku yang satu ini.
aku selalu berterima kasih untuk kebaikan hati kakak-kakak semua. sudah tak terhitung rasanya berapa puluh kali aku dibantu, entah menyuntikan obat, entah mengerjakan tindakan, atau lainnya. aku sangat-sangat berterima kasih untuk setiap waktu yang pernah kita lewati sama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar