Sabtu, 25 Mei 2013
Sabtu, 18 Mei 2013
Cerita Menjelang Tidur
andai engkau tahu, aku merindukan saat kebersamaan, di mana aku boleh bercerita berdua denganmu, tentang segala hal yang ada di hatiku. Tapi nyatanya, engkau lebih banyak tak ingin mendengar.
Misalnya begini, tentang perasaanku kepada kekasihku. Tidakkah engkau ingin tahu? Padahal aku setengah mati ingin menceritakannya kepadamu. Ada banyak hal di dalam hatiku yang aku tak tahu harus bercerita kepada siapa. Aku sungguh ingin bercerita kepadamu, tapi kau selalu menutup telinga. Engkau selalu menganggapku remeh. Engkau tak pernah ingin tahu perasaanku.
Malam inipun jadi mengecewakan untukku, sebab kau merusaknya sendiri. Taukah engkau sejak siang aku menaruh kecewa? Aku sudah menjelaskan kepadamu, bahwa aku tak suka dokter yang satu itu, bahwa aku tak ingin lagi melihatnya. Tidakkah engkau paham soal aku?
aku ingin bercerita padamu
Ada banyak cerita bahagia,
masih disegel di hati...
pernahkah engkau ingin mendengarnya?
Ada begitu banyak kisah luka..
belum sepenuhnya sembuh sempurna
pernahkah engkau menyempatkan merawatnya?
Atau ternyata masih sama seperti tahun-tahun yang lalu,
cuma malam-malam dingin jadi luapan emosi
bahwa aku hanya berkawan dengan dinding-dinding bisu
tempat air mata boleh dilepas tanpa aku takut dihakimi
Langganan:
Postingan (Atom)